Diduga Preman Pungli Cegat Relawan Gempa Cianjur

Diduga Preman Pungli Cegat Relawan Gempa Cianjur

Beredar viral video yang menayangkan dugaan preman yang melakukan pungli saat ada relawan yang akan memberikan bantuan kepada korban gempa Cianjur yang membutuhkan pertolongan saat ini.

Video yang menunjukkan beberapa pemuda yang menghadang relawan gempa di Cianjur beredar luas. Mereka menghadang relawan yang akan memberikan bantuan kepada yang membutuhkan.

Namun, bukannya dibantu malah dipersulit. Setelah viral, mereka kini minta maaf di kantor polisi.

Feri Permana, Rosadi, dan Juhendi, merupakan ketiga oknum masyarakat yang saat itu memberhentikan bantuan sosial (relawan) ketika hendak menuju tenda para pengungsi di Cianjur akibat gempa.

Penghalauan itu tepatnya berlokasi di Kampung Kabandungan, RT01/RW03 Desa Padaluyu, Kabupaten Cugenang, Kabupaten Cianjur Jawa Barat.

Saking gencarnya video pelaporan dan juga viralnya video tersebut, ketiganya diamankan diamankan aparat kepolisian dan akhirnya meminta maaf dalam sebuah laporan.

“Sehubungan dengan viralnya perbuatan yang kami lakukan, yaitu menghadang relawan bansos di kabupaten Cianjur, meresahkan masyarakat, kami meminta maaf yang sebesar-besarnya,” kata dia, dikutip dari Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter @Kangjaill, pada Kamis, 24 November 2022.

“(Kami minta maaf) kepada semua masyarakat Cianjur atas perbuatan kami tersebut, dan kami mengakui perbuatan tersebut salah, serta tak akan mengulanginya lagi,” kata Feri.

“Kami mohon kepada warga Cianjur, yang terkena gempa agar tidak mengikuti dan mencontoh perilaku kami,” ujarnya.

Tidak jadi memberikan bantuan karena dihadang

Beberapa video lain memperlihatkan mereka meminta bantuan kepada tim relawan yang telah ditugaskan untuk memberikan bantuan di suatu wilayah. Akibat hal ini, para relawan memutuskan untuk mundur dan tidak memberikan bantuan kepada yang membutuhkan.

Sayang disayangkan seharusnya bantuan tiba lebih cepat dan berguna untuk warga yang sedang membutuhkan logistik seperti makanan dan juga obat obatan, tapi karena segelintir orang yang tidak bertanggung jawab, akhirnya bantuan harus tertunda.

Bagi warga yang membutuhkan bantuan, alangkah baiknya menghubungi posko terdekat dan dari posko tersebut akan menginformasikan kepada badan terkait agar bantuan sesuai dengan kebutuhannya.